Pedestrian Ahmad Yani di bangun sejak tahun 2013 sepanjang 2,5 kilometer dan bertujuan memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk berjalan kaki dari satu tempat ke tempat lainnya yang dilengkapi dengan street funiture.
Gedung Perkantoran 10 Lantai Pemerintah Kota Bekasi diresmikan pada 10 maret 2014. Gedung tersebut ditempati 12 SKPD yang selama ini tersebar di beberapa lokasi dan bertujuan untuk memberikan pelayanan yang maksimal bagi masyarakat Kota Bekasi.
Rumah Sakit Umum Daerah dr. Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi adalah gedung dengan luas tanah 1.533 meter persegi (m2) serta luas bangunan 5.751 m2, yang terdiri 6 lantai dan satu lantai basement. Pembangunan ini sebagai salah satu wujud komitmen pemerintah daerah untuk pemenuhan kebutuhan kesehatan masyarakat, khususnya penanganan penyakit paru secara komprehensif.
Masjid Agung Al-Barkah Bekasi adalah sebuah masjid yang ada di Bekasi. Masjid ini merupakan salah satu masjid tua di Indonesia. Masjid agung yang dibangun tahun 1890 dipelopori H. Abd. Hamid (Alm) penghulu Lanraad saat itu, diatas tanah wakaf Bapak Bachroem (Alm) seluas 3370m² terletak di AlunAlun Kota Bekasi (sekarang bernama Jalan Veteran). Masjid ini telah mengalami beberapa kali renovasi. Pada tahun 1969 direnovasi total menjadi masjid oleh Bupati Bapak MS. subandi (Alm). Renovasi pertama ketika kota Bekasi menjadi tuan rumah MTQ Jawa Barat 1988, kemudian tahun 1997 lalu direnovasi lagi pada 2002. Sampai kemudian menjadi bentuknya yang semegah dan semewah sekarang ini setelah melalui renovasi total tahun 2004- 2008 yang diprakarsai oleh Walikota Bekasi H. Achmad Zurfaih (Alm).
Flyover KH Noer Ali Summarecon Bekasi dibangun mulai Maret 2010 lalu sepanjang 1 kilometer dengan lebar 22 meter, dimana flyover memiliki 4 lajur jalan yang menghubungkan Jl. Ahmad Yani dengan Kota Summarecon Bekasi. Flyover memiliki konstruksi cukup canggih, yaitu dengan metode ’Balanced Cantilever’, sehingga bentang jembatan dengan panjang 130 meter yang melintas di atas rel kereta api itu dibangun tanpa tiang penyangga menghubungkan Kota Bekasi bagian Selatan dengan Kota Bekasi Bagian Utara, tentunya flyover ini dapat dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat umum. Flyover yang diberi nama KH Noer Ali Summarecon Bekasi, untuk mengenang dan menghormati Almarhum Bapak Kyai Haji Noer Ali, seorang Pahlawan Nasional berasal dari Bekasi.
Kota Bekasi memiliki Klenteng yang usianya sudah beratus-ratus tahun, kini masih berdiri tegak dan terawat. Klenteng Hok Lay Kiong sudah ada di Bekasi kurang lebih berusia 300 tahun, pada zaman dahulu orang Tionghoa yang berasal dari Tiongkok datang ke Bekasi membawa patung yang di anggap memiliki kesaktian untuk dipuja, beberapa patung dibawa ke Indonesia untuk di simpan dalam Klenteng Hok Lay Kiong, yaitu patung Sam Kwan Tay Tee (Tiga Penguasa Bumi Air Langit), Hian Thian Siang Tee (Penguasa Pertanian), Hok Tek Ceng Sin (dewa obat), Jie Long Sie (pemberi obat) dan Tay Sui Ya (Tempat Permohonan Rezeki). Patung-patung itu semua dikumpulkan dan ditempatkan dalam Wihara Budha Dharma.
Alamat
Berada di Jln. Kenari I Kel. Margahayu Kec. Bekasi Timur Kota Bekasi 17113
Benda Cagar Budaya yang berada di Rt 002 Rw 004 Kec. Jatisampurna sebelah barat Kel. Jatisampurna sebelah timur makam Mbah Uyut Sela Miring Kranggan, terdapat tujuh sumur ditempat tersebut.
Alamat
Kecamatan Jatisampurna
Situs Sumur Keramat ini merupakan Petilasan Raden Surya Kencana dan dipercayai bahwa mata air ini bisa membawa keberkahan. Mengenai Raden Surya Kencana beliau dianggap sebagai karuhun orang Sunda.Sumur batu ini terletak di Jl. Keramat kel. Sumur Batu Kec. Bantargebang
Alamat
Kecamatan Bantargebang
Sumur ini merupakan tempat ini memiliki nilai sejarah bagi warga kampung Kranggan karena ini sumur ini dipercaya dapat memberi keberuntungan. Pada waktu-waktu tertentu digunakan untuk mandi pada siang hariKeramatnya sumur ini tidak boleh dipublikasikan dalam bentuk apapun sehingga surveyor tidak mendapat izin dan informasi lengkap mengenai sejarahnya.
Alamat
Kecamatan Jatisampurna
Tugu yang memiliki makna historis sebagai dasar pembangunan Tugu ini yang menunjukan nilai-nilai kepatriotan perjuangan rakyat di Bekasi. Jika Kota Bandung pernah mengalami peristiwa “Bandung Lautan Api” maka di Bekasi pun pernah terjadi aksi yang sama. Bermula dari jatuhnya pesawat sekutu di daerah Rawa Gatal, Cakung pada pertengahan Desember 1945, pertempuran dengan pasukan sekutu terjadi di daerah Kali Abang Bungur, Desa Pejuang Bekasi- Gardu Cabang dan Desa Medan Satria
Alamat
Berada di Jln. Ki Mangun Sarkoro Kel. Bekasi Jaya Kec.
Bekasi Timur Kota Bekasi 17112
Gedung Papak merupakan Gedong bersejarah yang terletak di areal Perkantoran Pemerintah Kota Bekasi yang turut memberikan kesaksian atas perjuangan rakyat Bekasi terhadap Belanda pada masa Revolusi Fisik. Gedong Papak ini dahulu milik seorang keturunan Tionghoa bernama Lee Guan Chin yang memiliki loyalitas tinggi terhadap perjuangan rakyat Bekasi, bahkan memiliki hubungan baik dengan gerakan kerakyatan pimpinan KH. Noer Alie dan dengan sukarela Guan Chin menyerahkan Gedung Papak untuk dijadikan Markas Perjuangan Rakyat Bekasi
Alamat
Berada di Jln. Ir. H. Juanda No. 157 Kel. Margahayu Kec.
Bekasi Timur Kota Bekasi 17113
Tugu ini didirikan pada tanggal 5 Juli 1955 dibuat dalam rangka menyambut HUT Proklamasi RI Ke-10, Tugu ini didirikan untuk memperingati beberapa peristiwa penting yaitu:
1. Peristiwa Proklamasi pada bulan Agustus 1945.
Peristiwa Awal Bulan Februari 1950 yaitu Resolusi Rakyat Bekasi, terkait Mosi Integrasi NKRI
Alamat
Berada di Jln. Veteran RW. 006 Kel. Marga Jaya Kec. Bekasi Selatan Kota Bekasi 17141
Monumen Kali Bekasi juga disebut Monument Front Perjuangan Rakya Bekasi. Sebuah epos yang memiliki arti sangat dalam bagi Rakyat Bekasi, menggambarkan keberanian Rakyat Bekasi, juga lambang kepahlawanan dan kejuangan. Nilai-nilai kepatriotan tergambar dalam reflika monument ini.
Pada masa itu, Kali Bekasi merupakan garis demarkasi antara tentara sekutu (Inggris dan NICA) yang menduduki Jakarta dengan Laskar-laskar Republik diseberang kali bagian timur.
Monumen ini dibangun atas kerja sama Pemerintah Kota Bekasi dengan Pemerintah Jepang. Sebagai Monumen Sejarah, Tugu ini juga memberikan nilai edukatif yaitu “Pesan Perdamaian dan Cinta Kasih”.
Alamat
Berada di Jln. Ir. H. Juanda No. 100 Kel. Marga Jaya Kec.
Bekasi Selatan Kota Bekasi 17141
<p>Pedestrian Ahmad Yani di bangun sejak tahun 2013 sepanjang 2,5 kilometer dan bertujuan memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk berjalan kaki dari satu tempat ke tempat lainnya yang dilengkapi dengan street funiture. </p>
<p>Gedung Perkantoran 10 Lantai Pemerintah Kota Bekasi diresmikan pada 10 maret 2014. Gedung tersebut ditempati 12 SKPD yang selama ini tersebar di beberapa lokasi dan bertujuan untuk memberikan pelayanan yang maksimal bagi masyarakat Kota Bekasi. </p>
<p>Rumah Sakit Umum Daerah dr. Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi adalah gedung dengan luas tanah 1.533 meter persegi (m2) serta luas bangunan 5.751 m2, yang terdiri 6 lantai dan satu lantai basement. Pembangunan ini sebagai salah satu wujud komitmen pemerintah daerah untuk pemenuhan kebutuhan kesehatan masyarakat, khususnya penanganan penyakit paru secara komprehensif.</p>
<p>Masjid Agung Al-Barkah Bekasi adalah sebuah masjid yang ada di Bekasi. Masjid ini merupakan salah satu masjid tua di Indonesia. Masjid agung yang dibangun tahun 1890 dipelopori H. Abd. Hamid (Alm) penghulu Lanraad saat itu, diatas tanah wakaf Bapak Bachroem (Alm) seluas 3370m² terletak di AlunAlun Kota Bekasi (sekarang bernama Jalan Veteran). Masjid ini telah mengalami beberapa kali renovasi. Pada tahun 1969 direnovasi total menjadi masjid oleh Bupati Bapak MS. subandi (Alm). Renovasi pertama ketika kota Bekasi menjadi tuan rumah MTQ Jawa Barat 1988, kemudian tahun 1997 lalu direnovasi lagi pada 2002. Sampai kemudian menjadi bentuknya yang semegah dan semewah sekarang ini setelah melalui renovasi total tahun 2004- 2008 yang diprakarsai oleh Walikota Bekasi H. Achmad Zurfaih (Alm). </p>
<p>Flyover KH Noer Ali Summarecon Bekasi dibangun mulai Maret 2010 lalu sepanjang 1 kilometer dengan lebar 22 meter, dimana flyover memiliki 4 lajur jalan yang menghubungkan Jl. Ahmad Yani dengan Kota Summarecon Bekasi. Flyover memiliki konstruksi cukup canggih, yaitu dengan metode ’Balanced Cantilever’, sehingga bentang jembatan dengan panjang 130 meter yang melintas di atas rel kereta api itu dibangun tanpa tiang penyangga menghubungkan Kota Bekasi bagian Selatan dengan Kota Bekasi Bagian Utara, tentunya flyover ini dapat dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat umum. Flyover yang diberi nama KH Noer Ali Summarecon Bekasi, untuk mengenang dan menghormati Almarhum Bapak Kyai Haji Noer Ali, seorang Pahlawan Nasional berasal dari Bekasi.</p>
<div>Stadion multi-fungsi di Kota Bekasi, Jawa Barat. Stadion ini lebih sering digunakan dalam pertandingan sepak bola. Stadion dibangun pada tahun 1980 untuk menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Daerah (Porda) Jawa Barat IV Tahun 1984. Pada tahun 2012, stadion ini direnovasi menjadi stadion bertaraf international yang berkapasitas 300,000 dan diresmikan pada 11 Maret 2014.</div>
Kota Bekasi memiliki Klenteng yang usianya sudah beratus-ratus tahun, kini masih berdiri tegak dan terawat. Klenteng Hok Lay Kiong sudah ada di Bekasi kurang lebih berusia 300 tahun, pada zaman dahulu orang Tionghoa yang berasal dari Tiongkok datang ke Bekasi membawa patung yang di anggap memiliki kesaktian untuk dipuja, beberapa patung dibawa ke Indonesia untuk di simpan dalam Klenteng Hok Lay Kiong, yaitu patung Sam Kwan Tay Tee (Tiga Penguasa Bumi Air Langit), Hian Thian Siang Tee (Penguasa Pertanian), Hok Tek Ceng Sin (dewa obat), Jie Long Sie (pemberi obat) dan Tay Sui Ya (Tempat Permohonan Rezeki). Patung-patung itu semua dikumpulkan dan ditempatkan dalam Wihara Budha Dharma.
Alamat
Berada di Jln. Kenari I Kel. Margahayu Kec. Bekasi Timur Kota Bekasi 17113
<div style="text-align: justify;"><span lang="id" style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; font-family: 'Arial','sans-serif'; mso-fareast-font-family: Arial; mso-ansi-language: #0021; mso-fareast-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA;">Bangunan Rumah Adat diKp.Kranggan Kelurahan Jatirangga Keamatan Jatisampurna,Rumah Adat ini terdapat beberapa bagian seperti Paseban terletak dibagian depan. Rumah panggung dengan ketinggian kolong 75 cm dari tanah. Bagian luar berupa bale/tepas, bagian dalam kamar tidur (Enggon), dan Pangkeng serta pendaringan tempat menyimpan barang pusaka dan padi. Bahan bangunan rumah adat adalah kayu nangka,kayu kecapi dan bambu untuk pagar maupun dinding. Serta genteng sebagai atapnya. Diperkirakan sejak abad ke 17 M rumah ini di bangun,selain berfungsi sebagai rumah tinggal juga sebagai tempat silaturahim anggota kelurga dan masyarakat guna membicarakan berbagai hal termasuk strategi menghadapi<span style="letter-spacing: -.2pt;"> </span>penjajah.</span></div>
Benda Cagar Budaya yang berada di Rt 002 Rw 004 Kec. Jatisampurna sebelah barat Kel. Jatisampurna sebelah timur makam Mbah Uyut Sela Miring Kranggan, terdapat tujuh sumur ditempat tersebut.
Alamat
Kecamatan Jatisampurna
Situs Sumur Keramat ini merupakan Petilasan Raden Surya Kencana dan dipercayai bahwa mata air ini bisa membawa keberkahan. Mengenai Raden Surya Kencana beliau dianggap sebagai karuhun orang Sunda.Sumur batu ini terletak di Jl. Keramat kel. Sumur Batu Kec. Bantargebang
Alamat
Kecamatan Bantargebang
Sumur ini merupakan tempat ini memiliki nilai sejarah bagi warga kampung Kranggan karena ini sumur ini dipercaya dapat memberi keberuntungan. Pada waktu-waktu tertentu digunakan untuk mandi pada siang hariKeramatnya sumur ini tidak boleh dipublikasikan dalam bentuk apapun sehingga surveyor tidak mendapat izin dan informasi lengkap mengenai sejarahnya.
Alamat
Kecamatan Jatisampurna
Tugu yang memiliki makna historis sebagai dasar pembangunan Tugu ini yang menunjukan nilai-nilai kepatriotan perjuangan rakyat di Bekasi. Jika Kota Bandung pernah mengalami peristiwa “Bandung Lautan Api” maka di Bekasi pun pernah terjadi aksi yang sama. Bermula dari jatuhnya pesawat sekutu di daerah Rawa Gatal, Cakung pada pertengahan Desember 1945, pertempuran dengan pasukan sekutu terjadi di daerah Kali Abang Bungur, Desa Pejuang Bekasi- Gardu Cabang dan Desa Medan Satria
Alamat
Berada di Jln. Ki Mangun Sarkoro Kel. Bekasi Jaya Kec.
Bekasi Timur Kota Bekasi 17112
Gedung Papak merupakan Gedong bersejarah yang terletak di areal Perkantoran Pemerintah Kota Bekasi yang turut memberikan kesaksian atas perjuangan rakyat Bekasi terhadap Belanda pada masa Revolusi Fisik. Gedong Papak ini dahulu milik seorang keturunan Tionghoa bernama Lee Guan Chin yang memiliki loyalitas tinggi terhadap perjuangan rakyat Bekasi, bahkan memiliki hubungan baik dengan gerakan kerakyatan pimpinan KH. Noer Alie dan dengan sukarela Guan Chin menyerahkan Gedung Papak untuk dijadikan Markas Perjuangan Rakyat Bekasi
Alamat
Berada di Jln. Ir. H. Juanda No. 157 Kel. Margahayu Kec.
Bekasi Timur Kota Bekasi 17113
Tugu ini didirikan pada tanggal 5 Juli 1955 dibuat dalam rangka menyambut HUT Proklamasi RI Ke-10, Tugu ini didirikan untuk memperingati beberapa peristiwa penting yaitu:
1. Peristiwa Proklamasi pada bulan Agustus 1945.
Peristiwa Awal Bulan Februari 1950 yaitu Resolusi Rakyat Bekasi, terkait Mosi Integrasi NKRI
Alamat
Berada di Jln. Veteran RW. 006 Kel. Marga Jaya Kec. Bekasi Selatan Kota Bekasi 17141
Monumen Kali Bekasi juga disebut Monument Front Perjuangan Rakya Bekasi. Sebuah epos yang memiliki arti sangat dalam bagi Rakyat Bekasi, menggambarkan keberanian Rakyat Bekasi, juga lambang kepahlawanan dan kejuangan. Nilai-nilai kepatriotan tergambar dalam reflika monument ini.
Pada masa itu, Kali Bekasi merupakan garis demarkasi antara tentara sekutu (Inggris dan NICA) yang menduduki Jakarta dengan Laskar-laskar Republik diseberang kali bagian timur.
Monumen ini dibangun atas kerja sama Pemerintah Kota Bekasi dengan Pemerintah Jepang. Sebagai Monumen Sejarah, Tugu ini juga memberikan nilai edukatif yaitu “Pesan Perdamaian dan Cinta Kasih”.
Alamat
Berada di Jln. Ir. H. Juanda No. 100 Kel. Marga Jaya Kec.
Bekasi Selatan Kota Bekasi 17141